Sumber-sumber utama yang dipakai dalam
menyusun Biografi Nabi Saw. dapat disimpulkan ke dalam empat sumber:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an
adalah sumber pokok yang memuat tonggak-tonggak Sejarah Hidup Nabi Muhammad.
Al-Qur’an meninggikan perihal kehidupan Rasulullah sewaktu masih kecil, dalam
ayat:
öNs9r& x8ôÉgs $VJÏKt 3ur$t«sù ÇÏÈ x8yy`urur ~w!$|Ê 3yygsù ÇÐÈ
“Bukankah
Dia dapati engkau dalam keadaan yatim, lalu engkau dipelihara. Dan Dia dapati
engkau dalam kebingungan lalu kamu dibimbing?”(AdDhuha: 6-7)
Mengenai akhlaknya Al-Qur’an menyatakan:
y7¯RÎ)ur 4n?yès9 @,è=äz
5OÏàtã ÇÍÈ
“Sesungguhnya
engkau berakhlak mulia.” (AlQalam: 4)
Di
samping itu diceritakan pula kepedihan-kepedihan dan penderitaan-penderitaan
yang dialami Rasulullah dalam melaksanakan dakwahnya. Begitu pula
tuduhan-tuduhan negatif dan destruktif yang digembar-gemborkan
orang-orang kafir dan ingkar. Dalam Al-Qur’an terdapat pula keterangan tentang
hijrah Nabi dan peperangan-peperangan penting yang terjadi setelah hijrah,
seperti perang Badar, Uhud, Ahzab, Hunain, perjanjian Hudaibiyah, perang Hunain
dan takluknya kota Makkah. Ada juga disebut salah satu mukjizatnya, yaitu Isra’
dan Mi’raj.
Secara global dapatlah dikatakan, Al-Qur’an menyinggung
sebagian besar fakta-fakta sejarah Rasulullah Saw. Oleh karena itu kitab suci
ini merupakan kitab yang keterangan-keterangannya paling terpercaya dan diakui
secana historis, maka penjelasan rnengenai sejarah Nabi Muhammad mutlak harus
dijadikan sumber data.
Memang
Al-Qur’an hanya menyinggung peristiwa-peristiwa dimaksud secara global. Suatu
ketika Al-Qur an berbicara mengenai suatu peperangan, tetapi dengan tidak
menerangkan sebab-sebabnya, tempat terjadinya peperangan, jumlah kekuatan Islam
dan musuh, dan tidak pula mengatakan jumlah prajurit Muslim yang gugur ataupun
jumlah orang kafir yang tertawan. Sebaliknya Al-Qur’an hanya berbicara mengenai
pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dan masing-masing peperangan tersebut.
Begitu pula ketika ia membicarakan tentang kisah Nabi-nabi dan umat-umat
sebelum Muhammad.
Oleh
karenanya keterangan Al-Qur’an belum cukup untuk dapat menyusun sebuah biografi
Nabi Muhammad dalam bentuk yang lengkap dan utuh.
2. Sunnah
Sunnah
Nabi yang diakui kebenarannya (sahih) di dunia Islam adalah
Hadits-hadits yang terkodifikasi dalam enam buah buku (Al-Kutub
as-sittah).
Buku-buku dimaksud adalah Sahih Bukhari, Sahih Muslim,
Sunan Abu Daud, Sunan Nasa’i, Sunan Turmudzi dan Sunan Ibnu Majah.2
Termasuk dalam katagori ini dua buah buku Hadits lagi, yaitu AlMuwattha
Imam Malik dan Musnad Imam Ahmad.
Sahih Bukhari dan Sahih Muslim menempati kedudukan teratas
dilihat dari segi kesahihannya, sedangkan selainnya mengandung tidak
saja Hadits-hadits sahih, tetapi juga memuat Hadits hasan dan Hadits
dha’if3)
Dan
kitab-kitab tersebut yang tercatat sebagian besar ihwal kehidupan Nabi Saw.,
peperangan, sikap dan tingkah lakunya, dapatlah disusun konsep yang menyeluruh
bagi penyusunan biografi beliau. Hadits adalah sumber yang terpercaya, karena
diriwayatkan secara kronologis sampai kepada Nabi, sehingga isinya tidak bisa
diragukan lagi kebenarannya.
Para orientalis dan orang-orang Islam yang lemah agamanya
dan telah terpengaruh oleh ahli-ahli dan barat, selalu berusaha menanamkan rasa
ragu akan kebenaran isi kitab-kitab Hadits yang disebut di atas. Maksud mereka
tidak lain untuk menghancurkan agama dan membuat orang ragu terhadap
fakta-fakta sejarah. Tetapi dalam pada itu, ternyata masih selalu ada
ulama-ulama yang mampu memutar balik tuduhan-tuduhan mereka itu. Pengarang
sendiri, dalam buku yang berjudul, Sunnah dan Kedudukannya Dalam Hukum
Islam, telah menyanggah apa-apa yang mereka tuduhkan dan telah melacak
keraguan mereka dengan keterangan keterangan ilmiah.
3. Syair Yang Sezaman Dengan Kerasulan
Pada
masa Nabi, orang-orang Musyrik menyerang pribadi dan da’wah beliau melalui
lisan para penyair. Hal ini memaksa penyair-penyair Muslim
- seperti Hasan
bin Tsabit dan Abdullah bin Riwawah dan lain-lain memberikan pembelaan secara puitis
pula. Hal ini tertulis dalam buku-buku kesusastraan dan biografi yang dikarang
kemudian.
Dan
syair-syair itu dapat disarikan atau diketahui fakta-fakta yang berkenaan
dengan situasi pada masa Rasulullah hidup dan pada saat da’wah Islamiyah untuk
pertama kalinya tumbuh subur.
4. Buku Biografi
Data
sejarah Nabi merupakan riwayat lisan, yang oleh para sahabat disampaikan kepada
generasi berikutnya. Sebagian sahabat ada yang mengkhususkan menyeleksi data
itu secara teliti dan terperinci. Kemudian data itu diterima oleh para tabi’in
untuk seterusnya ditulis.
|
1.
Abban bin Usman bin Affan (32-105
H),
2.
Urwah bin Zuber bin Awwam (23-93),
3.
Abdullah bin Abu Bakar Al-Anshari
(wafat 135 H),
4.
Muhammad4~ bin Musurn bin Shihab
Az-Zuhry (wafat 129 H).
Beralih
kepada generasi seterusnya dan mereka mulai menyusun buku masing-masing. Yang
masyhun di antara mereka adalah Muhammad bin Ishaq bin Yassar (wafat 152 H).
Buku beliau ini merupakan buku yang dipercaya kebenarannya oleh para ulama dan
ahli-ahli Hadits, terkecuali data yang diriwayatkannya dan Malik5~ dan
Hisyam bin Urwah bin Zuber. Data yang diambil dari dua orang yang disebut
terakhir ini dianggap invalid (tak dapat dipercaya), karena antara
keduanya dengan Muhammad bin Ishaq terdapat sentimen pribadi.
Dalam
mengarang bukunya “Al-Maghazi” Muhammad bin Ishaq mengumpulkan data yang
terdiri dari Hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang didapatnya langsung dan
masyarakat ketika dia tinggal di Mesir dan Madinah. Sayang sekali buku ini
tidak sampai ke tangan kita, hal mana merupakan kerugian. Namun demikian isinya
sempat terpelihara lewat Ibnu Hisyam yang mengarang biografi Nabi dengan
menimba bahannya dan Al-Bakkai - seorang murid Muhammad bin Ishaq yang ternama.
a. Buku As-Sirah Karangan
Ibnu Hisyam
Dia
adalah Abdul Malik bin Ayyub Al-Anshar~ dibesarkan di kota Basrah dan wafat
tahun 213 H.6>
Ibnu
Hisyam mengarang buku beijudul As-Siratu. Bukan Malik yang menjadi
pendiri mazhab Maliki (penerjemah). Pendapat lain menunjuk tahun 218 H. dan
Al-Khasyni (535 - 604 H). Dua tokoh yang terakhir ini adalah ulama-ulama Islam
yang hidup di Spanyol.
An-Nabawiyah. Sumber datanya sama dengan sumber data yang dipakai oleh
Muhammad bin Ishaq, yaitu melalui muridnya AI-Bakkai seperti disebutkan di
atas. Tetapi ia mempunyai sumber data yang lain, yakni guru-gurunya. Apa-apa
yang belum ditulis oleh Muhammad bin Ishaq ditulisnya dalam bukunya itu.
Seringkali beliau menampilkan pandangan yang berbeda dengan Muhammad bin Ishaq
atau menyanggah pandangannya manakala bertentangan dengan tinjauan ilmiah daya
kritiknya.
Beliau menyusun
sejarah hidup Nabi yang dinilai paling lengkap, paling terpercaya dan mendetail.
Buku ini dijadikan referensi oleh banyak ahli dan telah diberi komentar oleh
As-Suhaily (508 -581 H)
b. Buku Tabaqat
Karangan Ibnu Saad
Beliau adalah
Muhammad bin Mani’ Az-Zuhry lahir di Basrah pada tahun 168 H., wafat di Bagdad
pada tahun 230 H. Ia adalah sekretaris pribadi Muhammad bin Umar Al-Waqidi,
seorang ahli sejarah kenamaan dengan spesialisasi di bidang Sejarah Peperangan
dan Biografi. (130-207 H)
Dalam
buku Tabaqat ini diuraikan Sejarah Hidup Nabi Saw. Kemudian ditambahnya
pula dengan uraian mengenai tingkatan, suku dan tempat tinggal para sahabat dan
tabi’in. Itulah sebabnya buku mi dianggap sebagai sumber data yang utama dalam
segi biografi Nabi dan sejarah hidup para sahabat dan tabi’in.
c. Buku Tarikh Karangan At-Thabary
Ia
adalah Muhammad bin Jarir At-Thabary (224-310 H). Beliau juga seorang imam,
ahli hukum Islam dan ahli Hadits. Dalam fiqh dia pernah membangun mazhab
tersendiri, tetapi tidak menyebar luas. Buku-buku sejarah yang dikarangnya
tidak hanya mengenai sejarah hidup Nabi, tetapi juga sejarah pemerintahan Islam
sejak mula sampai dengan pemerintahan pada masanya.
Sungguhpun
riwayat-riwayat yang dikeluarkannya dianggap dapat dipercaya, namun seningkali
beliau mengetengahkan riwayat-riwayat yang invalid yang diambilnya dari
tokoh-tokoh yang memiliki beberapa kelemahan kuantitatif dan kualitatif
dan itu semua justru diketahui oleh umum. Contoh yang dapat kita catat di
sini misalnya Abu Muhnif, seorang penganut mazhab Syafi’i yang sangat fanatik.
Pada
masa-masa ini penulisan sejarah hidup Nabi mengalanu perkembangan pesat, dan
timbullah buku-buku yang khusus membicarakan aspek tertentu dengan tema
tertentu pula. Di antara buku-buku tersebut: Dalail An-Nubuwah, karangan
Al-Isfahany, As-Syamailul Muhammadiyah, karangan At-Turmudzi, Zaadul
Maad, oleh Ibnu Qayyim Al-Jauzi, As-Syifa’I al-QadhiIyadh dan Al-Mawahibul
Ladunniyah oleh Al-Qusthulany. Buku terakhir ini telah dikomentari oleh
As-Zarqany (wafat 1122 H) dalam bukunya yang terdiri dari delapan jilid.
Sampai
sekarang para ulama masih terus mengarang buku-buku sejarah hidup Nabi dengan
metode yang dapat diterima oleh zaman kini. Di antara buku-buku biografi
terkemuka dewasa ini terdapat Nurul Yaqin karangan Syeikh Muhammad
Al-Khudry. Buku ini banyak digemari dan dijadikan literatur pokok
pada beberapa perguruan tinggi yang ada di berbagai negeri Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar