Secara
umum tanggung jawab wanita dan laki-laki sama dihadapan Allah yaitu beribadah
kepada Allah. Melaksanakan fungsi kekhalifahan diatas muka bumi. Dan kelak akan
dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan di akhirat terhadap apa yang
telah dilakukannya selama hidup di dunia. (QS annisaa 124) dan hadist ‘kullukum
roo’in wakullukum masuulun ‘an ro’iyyatihi’’…
وَمَن يَعْمَلْ مِنَ
الصَّالِحَاتَ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَـئِكَ يَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يُظْلَمُونَ نَقِيراً ﴿١٢٤﴾
124. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh,
baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu
masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
Secara khusus Tanggung jawab wanita
muslimah tidak kalah sedikit dibanding kaum laki-laki. Bahkan adakalanya
tanggung jawab wanita muslimah lebih besar daripada laki-laki,karena jika
dirinci,akan terdapat jauh lebih banyak tugas wanita dibanding laki-laki.
Hal ini dapat dilihat dalam
pembagian periode kehidupan wanita muslimah.
Dua Periode Kehidupan
Wanita Muslimah
- Sebelum Menikah
Diantara
keutamaan wanita muslimah sebelum menikah adalah menunaikan hak-hak kedua orang
tuanya.Yang demikian itu karena merupakan perintah Al-qur’an dan Sunnah Nabi.
Berikut
ini beberapa tanggung jawab wanita muslimah terhadap kedua orang tuanya :
a.
Birrul walidain (berbuat baik kepada
orang tua)
Allah
azza wa Jalla memberikan kedudukan tinggi dan mulia kepada orangtua.Allah meletakkan kedudukan
tersebut setelah kedudukan iman dan tunduk patuh padaNya.: (QS. An Nisa:36)
* (#rßç6ôã$#ur ©!$# wur (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( ÈûøïtÎ!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur Ï 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷r& 3 ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä `tB tb%2 Zw$tFøèC #·qãsù ÇÌÏÈ
36. Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu
sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan
dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang
bukan muslim.
[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan
yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak
diketahui ibu bapaknya.
Wanita muslimah yang menyadari
petunjuk agamanya merupakan anak yang paling berbakti kepada kedua
orangtuanya.Tanggung jawab ini tidak akan berhenti sampai menjalani hidup rumah
tangga dan mengasuh putera-puterinya,akan tetapi terus berlanjut hingga akhir
hayatnya. Hal itu merupakan wujud pengamalan
Al-Qur’an .
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi
wassalam menempatkan birrul walidain diantara dua amalan terbesar dalam
Islam,yaitu shalat pada waktunya dan jihad di jalan allah.
Shalat adalah tiang
agama,sedangkan jihad di jalan allah merupakan puncak tertinggi Islam.Lalu
adakah kedudukan yang paling mulia yang diberikan Rosul selain kedudukan itu?
‘’Pernah
datang seorang laki-laki kepada Rasulullah yang membai’atnya untuk hijrah dan
jihad dengan tujuan mencari pahala dari Allah.rosulu tidak menerimanya,akan
tetapi bertanya :’apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?’.
Orang
itu menjawab :”masih,bahkan keduanya masih hidup’.Maka rosul bersabda :”
Bukankah engkau ingin mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala?
Dia
menjawab : “Benar”
Kemudian
Rosul bersabda :”Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan pergaulilah keduanya
dengan baik ( Muttafaq ‘Alaih).
Sedangkan dalam riwayat
Imam Bukhari dan Muslim disebutkan;
Ada
seorang laki-laki yang datang dan meminta izin kepada Rosulullah untuk
berjihad.Lalu Beliau bertanya:”
Apakah
kedua orang tuamu masih hidup?”
Orang
itu menjawab :”masih”
Maka
Rosulpun bersabda :”Demi keduanya,berangkatlah berjihad”
Pada
kisah pertama,bagaimana Rosulullah mendahulukan merawat orangtua yang sudah
renta ketimbang berangkat berjihad,karena Rosul mengetahui orang tua laki-laki
itu lebih memerlukan anaknya,sementara medan jihad masih ada orang lain,meski
saat itu Nabi masih membutuhkan jumlah pasukan.
Hal
lain yang harus menjadi perhatian adalah berbuat baik kepada kedua orangtua
tetap dilakukan meski keduanya bukan muslim.Seperti yang dikisahkan dalam
hadist berikut ini :
Asma
binti abu Bakar r.a berkata : “Ibuku pernah mendatangiku,sedang dia seorang
musyrik pada masa Rasulullah.Lalu aku meminta petunjuk kepada Rosul :”Ibuku
telah datang kepadaku dengan penuh harapan kepadaku, apakah aku harus
menyambung hubungan dengan ibuku itu ?” Beliau menjawab :” Benar, sambunglah
hubungan dengan ibumu !” (Muttafaq ‘alaih).
Berbuat
baik kepada orang tua juga berarti sangat takut berbuat durhaka kepada kedua
orangtua dalam bentuk berkata kasar,nada suara yang melampaui suara orang tua,
berkata ‘uf’ (ah),menyakiti hatinya,menganiaya fisiknya,tidak
menghormatinya,tidak memuliakannya,termasuk membiarkannya bekerja keras
sementara anak mampu untuk mengerjakannya.
Hendaknya
wanita muslimah mendahulukan berbuat baik kepada ibu , kemudian kepada bapak.
Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah dan bertanya : “Ya
Rasulullah,siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik ?”
Rasulullah
menjawab :”Ibumu”
Orang
itu bertanya lagi :”Lalu siapa “
Beliau
menjawab ::”Kemudian siapa lagi”
“Ibumu”
demikian jawaban Rasulullah.
Beliau
menjawab: “Bapakmu” (Muttafaq ‘alaih )
b.
Menghormati Kerabat-Kerabatnya
Menghormati
kerabat orang tua dari jalur ibu dan bapak seperti paman,tante,sepupu,dan
seterusnya merupakan tanggung jawab wanita muslimah kepada kedua orang tua,
yakni memelihara hubungan kekeluargaan.
(An Nisaa :1) :
(An Nisaa :1) :
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3/u Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur t,n=yzur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry £]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í #ZÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnöF{$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6Ï%u ÇÊÈ
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263]
Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
Mengawasi kamu.
[263]
maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh
(tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di
samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa
yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264]
menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau
memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka
billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Kedudukan
menghormati dan berbuat baik kepada kerabat menempati kedudukan setelah berbuat
baik kepada orang tua :
(An-Nisaa
:36)
c.
Mendo’akannya
Diantara
tanggung jawab wanita muslimah kepada orang tua adalah selalu mendo’akannya.
Dalam
sebuah hadist diceritakan,bahwa ada orang tua yang bertanya-bertanya kepada
Allah pada Hari Pembalasan karena mendapatkan ni’mat surga, lalu Allah menjawab
bahwa itu karena do’a anaknya yang sholeh (Muttafaq ‘alaih).
Allah
memberikan tuntunan bagaimana seharusnya seorang anak tidak melupakan orang
tuanya dalam do’a . (QS. Al Israa:24)
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u/u #ZÉó|¹ ÇËÍÈ
24.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".
Mendoa’kan
kedua orang tua adalah bentuk amal kebajikan yang tidak akan terhalang hingga
di hari pembalasan. Dalam hadist shohih disebutkan bahwa salah satu diantara 3
amal manusia yang tidak putus setelah manusia meninggal adalah do’a anak yang sholeh.
Mendo’akan
juga merupakan bentuk memperkuat hubungan ruhiyah antara anak dan orang tua
kepada Allah. Bagi wanita muslimah ini sangat penting karena kelak ia akan
memasuki kehidupan berikut sebagai seorang ibu.Sehingga ia menghayati betapa
berartinya sebuah do’a.
d.
Memohonkan Ampun Untuk Mereka
Sebagai
manusia biasa, orang tua sangat mungkin banyak melakukan kekhilafan dan
kesalahan.Hendaknya wanita muslimah memahami ini.Maka ketika mendo’akan mereka
sertai dalam do’a permohonan ampun kepada Allah atas segala kehilafan dan
kesalahan orang tua. Ketika seorang anak masih kecil, maka kedua orang tuanya
selalu mendo’akan agar ia tumbuh besar sehat,cerdas,dan beriman. Do’a ini
diucapkan dengan penuh kasih sayang tanpa putus. Maka sebagai bentuk kasih
sayang anak kepada orang tua,sudah sepatutnya seorang anak juga mendo’akan bagi
mereka,meski belum tentu berbanding nilai yang sama. (Hadits mendoakan mohon
ampun kepada Allah untuk orangtua)
e.
Menunaikan Janjinya
Wanita
muslimah menunaikan janji kedua
orangtuanya ketika orangtuanya telah meninggal.
Dikisahkan
seorang wanita dari suku Juhainah yang datang kepada Nabi SAW, selanjutnya
wanita itu bertutur,
“Ibuku
pernah bernazar untuk menunaiknan ibadah haji tapi ia meninggal sebelum sempat
menunaikannya. Apakah aku harus berhaji untuknya?” Nabi menjawab, “Ya,
berhajilah untuknya, bukankah engkau mengetahui bahwa apabila ibumu mempunyai
uang engkau akan membayarnya, karena itu tunaikanlah haji, karena hak Allah itu
lebih wajib untuk dipenuhi.” (HR. Bukhari)
Dalam
riwayat lain disebutkan wanita itu berkata,
“Ibuku
mempunyai hutang puasa selama satu bulan, apakah aku harus menggantinya?” Nabi
menjawab, “Berpuasalah untuknya,” (HR. Muslim).
Oleh
karena itu penting bagi wanita muslimah mengetahui dan menunaikan janji
termasuk hutang kedua orangtuanya. Sehingga dapat membebaskan kedua orangtuanya
dari pertanyaan Allah di akhirat nanti.
f.
Menyambungkan persaudaraan kerabat
kedua orangtua.
Islam
telah memberikan penghormatan terhadap kaum kerabat, mengajurkan melakukan
hubungan kekerabatan dan sangat membenci orang yang menolak atau memutuskan
hubungan kekerabatan.
Dalam
sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasul saw. bersabda,
“Sesungguhnya
Allah menciptakan makhluk hingga ketika selesai menciptakan mereka itu kaum
kerabat berdiri seraya berkata, “Ini adalah tempat kembalinya mereka yang kembali
kepada-Mu setelah memutuskan silaturahim.”
Allah berfirman,
“Benar, apakah engkau rela Aku menyambung tali persaudaraan denganmu dan
memutuskan orang yang memutuskan tali persaudaraan denganmu.“ Kaum kerabat
bertutur, “Tentu,” lalu Allah berfirman,”Yang demikian itu untukmu,” Kemudian
Rasul bersabda,”Jika berkehendak bacalah
ayat:(Surat
Muhammad: 22 _ 23)
ö@ygsù óOçFø|¡tã bÎ) ÷Läêø©9uqs? br& (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# (#þqãèÏeÜs)è?ur öNä3tB$ymör& ÇËËÈ y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# ãNßgoYyès9 ª!$# ö/àS£J|¹r'sù #yJôãr&ur öNèdt»|Áö/r& ÇËÌÈ
22. Maka apakah kiranya
jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan
hubungan kekeluargaan?
23.
Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga
mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.
Melalui
ayat tersebut Allah memerintahkan manusia untuk menyambung tali persaudaraan di
antara kerabat. Hal ini dilakukan untuk memperluas kebaikan dan mewariskan
keimanan pada Allah dalam hubungan kekerabatan. Bagaimana Rasulullah
mencontohkan kepada keluarganya pada setiap kali memasak penganan agar
dilebihkan untuk bisa dibagikan kepada kerabat Khadijah ra., ketika Khadijah
sudah wafat.
- Setelah menikah
Periode
berikut dalam kehidupan wanita muslimah adalah setelah menikah, jika ia
memasuki kehidupan berkeluarga untuk membentuk rumah tangga Islami.
Pada tahap ini,ada tiga bagian tanggung jawab besar :
a.
Terhadap Suami
1.
Taat pada suami
Ketaatan seorang wanita muslimah pada suaminya adalah
perintah Allah ‘Azza wa Jalla. Dibalik perintah Allah ini terkandung
keutamaan-keutamaan :
a.
Masuk pintu surga
dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
Menurut
Rasulullah Sallalallahu ‘alaihi wassalam :”
apabila seorang wanita sholat lima waktu,shoum di Bulan Ramadhan,dan
taat kepada suaminya maka ia berhak masuk surga dari pintu mana saja yang ia
kehendaki”(HR Ahmad dan Thabrani).
b.
Mendapat ampunan
“Burung-burung di udara, hewan di lautan,dan para
Malaikat akan memohon ampunan kepada Allah bagi seorang wanita yang taat pada
suaminya dan suaminya ridlo kepadanya” (Muttafaqun ‘alaih)
Tentu saja
ketaatan seorang isteri kepada suaminya selama suaminya mengajak kepada
kebaikan dan tidak mengajak kepada ma’shiyat kepada Allah.. Sebagian Ulama
berpendapat bahwa taat yang dimaksud adalah ketaatan ketika suami memanggil dan
mengajak isteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar