BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi perlu melakukan
suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan
produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun
perencanaan anggarannya.
Perencanaan merupakan proses dasar bagi
organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya.
Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk
organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis
kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat,
dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi
tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu
fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).
Sedangkan etika
merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai,
pertanggungjawaban dan pilihan. Dalam
dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan bukan lagi
menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih sukses
jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi
organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai
kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
Pengertian Perencanaan?
2. Apa
Pengertian Etika?
3. Apa Hubungan Antara Perencanaan dan Etika?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian perencanaan
2. Untuk
mengetahui pengertian etika
3. Untuk
mengetahui hubungan antara perencanaan dan etika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu usaha yang
dilakukan secara sadar, terorganisasi, dan terus – menerus dilakukan guna
memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dengan memperhatikan berbagai macam faktor.
Karena begitu banyak pilihan yang
dihadapi, maka perencanaan itu harus bersifat
interdisiplinier, artinya seorang perencana harus memiliki / mengetahui, dan
mengerti banyak ilmu. Perencanaan itu sendiri harus memiliki pembatasan waktu,
artinya rencana yang dibuat ke depannya sampai tahun berapa, karena zaman yang
terus berganti dan roda kehidupan terus berputar maka sebuah
dokumen perencanaan misalnya harus direvisi tiap 5
tahunnya.
Sedangkan perencana, merupakan orang
yang terdiri dalam sebuah kelompok atau tergabung dalam sebuah sistem yang
mengatur dirinya dan kelompoknya untuk melakukan suatu perubahan untuk menjadi
yang lebih baik. Kerena pada dasarnya perencanaan itu muncul sebab kompleksitas
dalam kehidupan manusia di dunia ini semakin meningkat, yang sewaktu – wakti
pun dapat berubah, kemudian akibatnya jika tidak ada penangana sebelumnya
akibat yang ditimbulkan akan lebih besar dan lebih rumit. Otomatis akan memerlukan pula berbagai macam ilmu untuk mengkaji dan
menyelesaikan permasalahan yang besar dan rumit tersebut.
Perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan
sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan, baik dalam jangka
panjang pendek, menengah dan jangka panjang termasuk jumlah SDM yang dibutuhkan
untuk tercapainya suatu tujuan.
Untuk memperoleh perencanaan yang baik dan terarah ada
beberapa persyaratan antara lain:
1.
Melalui
rencana dapat lebih mempermudah setiap upaya untuk mencapai tujuan.
2.
Penyusunan
perencanaan perlu ditangani oleh ahlinya dengan kemampuan dan pengetahuan yang
memadai.
3.
Penyusunan
perencanaan harus dilaksanakan oleh mereka yang ahli dan pengalaman dalam
bidangnya.
4.
Penyusunan
perencanaan yang baik adalah hasil kombinasi antara top down and bottom up.
5.
Penyusunan
perencanaan haruslah didasarkan pada data yang akurat dan telah melalui tahapan
uji coba.
6.
Perencanaan
perlu disertai dengan program kerja atau action plan.
7.
Perencaan
perlu secara jelas menggambarkan skala prioritas.
8.
Perencanaan
disusun dengan cara dan bahasa yang sederhana sehingga akan memudahkan dalam
pelaksanaannya, terutama bagi mereka yang tidak terlibat dalam penyusunan
perencanaan.
9.
Perencanaan
yang baik adalah fleksibel, sebagai antisipasi atas perubahan, kebijakan
pemerintah dan kondisi yang tidak menentu.
10. Tersedia celah-celah jika pada suatun saat
tertentu terpaksa dilakukan penyimpangan agar bisnis perusahaan tidak
terganggu.
11. Penyusunan perencanaan hendaknya telah
diperhitungkan kemungkinan faktor-faktor ketidakpastian.
12. Penyusunan perencanaan harus dihitung
serealistis mungkin, dengan mengabaikan keinginan-keinginan pihak tertentu.
13. Penyusunan perencanaan adalah rencana yang
mungkin dapat dilaksanakan (realistis).
Adapun kreteria yang harus dipenuhi dalam
suatu perencanaan adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.
Perencanaan
untuk mencapai tujuan yang akan datang.
3.
Perencanaan
selalu meliputi keputusan tentang kegiatan atau tindakan yang akan dilakukan.
4.
Perencanaan
yang memiliki perhitungan yang akurat, teruji, fleksibel, dapat
dipertanggungjwabkan, secara pereode dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan
penyesuaian bila diperlukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
B. Pengertian Etika
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan
mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut
etik, berasal dari kata Yunani “ethos” yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh
beberapa ahli berikut ini :
1.
Drs. O.P.
Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik.
2.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal.
3.
Drs. H.
Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika
dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika juga membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama
dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.
Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang mau diambil.
2.
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha
menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1.
Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi
pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau
buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan
teori-teori.
2.
Etika
Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan,
yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan
orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar
yang ada dibaliknya.Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu
diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri
sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.
Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan
manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat,
negara), sikap kritis terhadpa pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun
tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
C. Hubungan
Antara Perencanaan dan Etika
Sebelum hubungan etika dengan perencanaan, maka ada yang
disebut etika perencanaan. Dimana etika perencanaan merupakan aksiomatik bahwa
keputusan publik juga merupakan keputusan etika. Karena keputusan perencanaan yang
berkaitan dengan tata ruang, baik secara individu maupun kolektif, mempunyai
dampak yang besar terhadap kualitas hidup sosial dan lingkungan. Maka adapun
hubungan etika dengan perencanaan adalah etika sangat mempengaruhi hasil
perencanaan, dan etika sangat diperlukan saat keraguan atau kerancuan di antara
beberapa nilai yang ada pada ndividu atau saat terjadi pertentangan antar nilai
individu. Serta etika bukan merupakan jerat untuk membangun sikap kritis,
responsive, dan reflektif yang selalu muncul dalam perencanaan, namum merupakan
tanggungjawab professional.
Adapun
hubungan perencanaan dengan
etika adalah sebagai berikut:
•
Perencanaan dipengaruhi
oleh etika pihak perencana. Perencanaan dipengaruhi oleh apa yang dianggap
benar oleh perencana, dan apa yang dianggapnya sebagai tindakan yang tepat
dalam keadaan tertentu.
•
Standard-standart etis
yang diikuti oleh seorang manajer membantu mendeterminasi etika perusahaannya.
Patokan kelakuan seorang manajer mempengaruhi kelakuan etis atau kelakuan
non-etis yang akan diikuti.
•
Etika intern à etika di dalam
lingkungan sebuah perusahaan
•
Etika ekstern à etika perusahaan yang
bersangkutan dengan perusahaan lain, dengan para konsumen, dengan para
leveransir, dan dengan badan-badan pemerintah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, penulis
menyimpulkan:
Etika sumber daya manusia merupakan ilmu yamg menerapkan prinsip-prinsip
etika dalam hubungannya dengan manusia dan kegiatannya. Perlu adanya suatu
konsep etika yang terintegrasi ke dalam fungsi-fungsi dalam organisasi.
Manajemen sumber daya manusia dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat
penting, mengingat manajemen sumber daya manusia bukan bertanggungjawab dalam
mencegah perilaku yang tidak etis tetapi juga bertanggungjawab dalam
pengembangan moralitas karyawan dan pembentukkan nilai-nilai etika organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bintoro jokroamijoyo
(1980), Perencanaan Pembangunan, Jakarta: NV. Sapdodadi
Soetomo, (2008),
Masalah Sosial dan Upaya pemecahannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suharto, Edi, (2006),
Analisis kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan kebijakakn
Sosial, (cetakan ke tiga), Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar